Halaman

25 Juni 2009

LAGU LAGU KENANGAN AKADEMI

CITA – CITA

Dulu aku bercita-cita

Menjadi seorang taruna

Berdiri tegak gagah perkasa

Tunaikan tugas yang mulia

Tegak,tegas penuh wibawa

Semangat yang tak putus asa

Tunaikan tugas para perwira

Tunaikan dengan rasa bangga

Kini aku sedang ditempa

Dalam resimen korps taruna Akpol

Lupa kawan lupa saudara lupakan saja semuanya

Saya tahan sakit sakit sampai jadi letnan dua

Saya tahan menderita siang malam ku ditempa

Walau diriku ditempa

Hatiku tetap gembira

Gembira gembira selamanya

 

 

TINGGALKAN AYAH TINGGALKAN IBU

Tinggalkan ayah tinggalkan ibu

Izinkan kami pergi berjuang

Dibawah kibaran sang merah putih

Majulah ayo maju menyerbu….serbu

Tidak kembali pulang

Sebelum kita yang menang

Walau mayat terdampar dimedan perang

Untuk bangsa kamilah berjuang

Maju …ayo maju… ayo… terus maju

Singkirkan dia…. dia….. dia

Kikis habislah mereka demi bangsa dan Negara

Wahai kawanku Korps Taruna Akpol

Dimana engkau berada

Teruskan perjuangan pahlawan

Untuk bangsa kamilah berjuang

 

 

 

SELAMAT DATANG

Selamat datang pahlawan muda

Lama nian kami rindukan kamu

Bertahun tahun, bercerai mata

Kini kita dapat berjumpa pula

Dengarlah suara gegap gempita

Mengiringi derap langkah perwira muda

Hilangkan rindu pada ibumu

Selamat datang dilembah tidar

Lembah tidar tak akan kulupa

Tempat kita berlatih bersama

Siang malam selalu ditempa

Tuk menjadi prajurit yang jaya

Menjadi prajurit yang jaya

Itulah semboyan Taruna Akabri

Menjadi prajurit yang jaya

 

PENYAMARAN

Ku ambil rumput diladang

Kujadikan penyamaran

Wajah tampan ku rubah menjadi setan

Agar tak mudah dikenal

Bergerak

Bertempur

Taruna pantang mundur

Tidak perlu dengan peluru dihambur

Cukup dengan pisau sangkur

 

DARI TIDAR KE KETAWANG

Dari tidar ke ketawang

Gali lubang penembakan

Malam hari kedinginan

Taruna tetap bertahan

Humba-humba sah

Humba-humba sah

Humba-e yae yau

HUTAN RIMBA

Ditengah hutan rimba tempat kami ditempa

Taruna selalu siap sedia

Acara hari ini selalu silih berganti

Taruna selalu berseri-seri

Dengarlah sayup-sayup

Suara yang merdu memecah malam

Jauhlah dari kampung

Menuju kata hati

Guna bakti pada ibu pertiwi

Pegang senjatamu ditangan kanan

Ikat pinggang penuh peluru granat tangan

Majulah serbu setiap lawan

Sampai titik darah penghabisan

Hancur lebur perintang kemerdekaan

Hormat senjata harus sempurna

Sikappun begitu pula

Kegiatan harus terbuka

Kalau tidak jungkir setengah mati

La….la….la…..